Pada tanggal 31 Januari 2018, Kementerian Perdagangan Indonesia, bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), mengadakan sebuah konferensi pers untuk memberikan informasi tentang bagaimana pemerintah dan sektor swasta bekerja lebih erat lagi untuk mendukung proses negosiasi perdagangan. Shinta Kamdani, Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional di KADIN, memberitahu bahwa KADIN dan APINDO sekarang duduk bersama dengan tim negosiasi dari pemerintah. Berdasarkan sebuah keputusan tertulis Presiden, Shinta menyatakan bahwa KADIN telah secara resmi ditugaskan untuk berpartisipasi sebagai bagian dari tim negosiasi pelayanan pemerintah. Shinta lanjut mengatakan bahwa ini menunjukkan pengakuan pemerintah akan pentingnya keterlibatan komunitas bisnis dalam negosiasi perdagangan dan proses implementasi.

Untuk mendukung kebijakan baru ini, TPSA mengadakan program magang dua bulan di Kanada untuk seorang anggota tim dukungan negosiasi KADIN, Jessica Callista, untuk mempelajari bagaimana Kanada memperkuat posisi negosiasi perdagangannya dengan terus menginformasikan sektor swasta dan mencari masukan dari sektor swasta, sebuah proses dimana Kanada menyebutnya Public-Private Consultation (PPC). “Pengambil bagian PPC tidak hanya pelaku bisnis, tapi juga non bisnis termasuk akademisi, organisasi-organisasi non pemerintah, serikat buruh, penduduk asli Kanada, para siswa dan para pemangku kepentingan lainnya,” kata Callista. Pemerintah Kanada juga menggunakan media sosial saat berkonsultasi dan memberikan pemberitahuan ke masyarakat umum. “Metode ini dianggap tidak resmi, tapi Kanada melihatnya sebagai suatu metode yang efektif dan efisien karena biayanya yang murah dan respon yang cepat,” dia melanjutkan. Callista telah membuat suatu laporan termasuk rekomendasi tentang cara-cara yang Indonesian dapat pelajari dari pengalaman Kanada untuk memperkuat partisipasi sektor swasta Indonesia dalam proses negosiasi perdagangan dan implementasinya.