Kendati sektor alas kaki Indonesia tumbuh dan menampilkan kinerja yang baik secara keseluruhan, masih ada potensi yang belum tergali untuk industri ini. Selain menggenjot produksi secara langsung, Indonesia dapat memperoleh manfaat lebih dari sektor alas kaki dengan menggali porsi yang lebih besar dari nilai keseluruhan di sepanjang rantai nilai global (Global Value Chain atau “GVC”) untuk alas kaki.

 Orang Indonesia memiliki reputasi mendunia sebagai ahli dalam pembuatan produk alas kaki. Namun karena pendapatan terus meningkat di negara ini, perusahaan harus menemukan cara untuk menyerap kenaikan biaya. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperluas proporsi kegiatan bernilai tinggi yang dilakukan di dalam negeri pada rantai nilai. Biasanya, kegiatan yang terjadi sebelum dan sesudah proses produksi bernilai lebih tinggi, dan dengan demikian menghasilkan laba untuk menopang upah lebih tinggi yang diperoleh orang Indonesia dewasa ini dibanding satu dekade yang lalu.

 Jika tidak mampu menciptakan nilai lebih, upah lebih tinggi yang dibayarkan kepada pekerja akhirnya akan membuat perusahaan Indonesia tidak kompetitif di pasar global. Dengan demikian, menemukan cara untuk terlibat dalam kegiatan bernilai tambah lebih tinggi akan sangat penting untuk keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Namun, industri ini menghadapi sejumlah hambatan signifikan yang membatasi potensi produksi maupun ekspornya. Tujuan laporan ini adalah mengidentifikasi berbagai kendala utama dan memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan industri alas kaki yang dapat membantu memitigasi kendala terhadap daya saing Indonesia di sektor ini.