Senior Gender Advisor TPSA, Leya Cattleya, turut serta dalam forum “Mengapa Produk UKM dengan Pemilik Perempuan Bermakna dalam Pasar Impor Kanada” dengan dua pembicara tamu lainnya, Ida Farida Harris, Presiden IWAPI cabang Sulawesi Selatan, dan Sikie Purnomo, perancang busana ternama. Forum tersebtu dihadiri 1.500 anggota IWAPI yang mewakili cabang-cabang dari seluruh Indonesia.

Menggunakan manual TPSA Panduan Langkah Demi Langkah bagi UKM Indonesia untuk Mengekspor ke Kanada [hyperlink: 2016-08-15-Manual-1211.04.pdf], Leya menjelaskan proses dan persyaratan (baik dari sisi Indonesia dan Kanada) dalam ekspor. Dia menggarisbawahi fakta bahwa pasar Kanada menghargai kesetaraan gender dan bersedia mendukung UKM dengan pemilik perempuan dan menjadi menaungi produk mereka. Leya juga menginformasikan pada peserta mengenai kegiatan TPSA lain yang berupaya mempromosikan kesetaraan gender pada perdagangan dalam negeri dan internasional; studi gender dan perdagangan; dialog gender dan perdagangan; tur studi Kanada untuk mempelajari dukungan asosiasi usaha Kanada UKM dengan pemimpin perempuan pada sektor kopi, alas kaki, dan garmen; serta pelatihan gender untuk pegawai Kementerian Perdagangan.

Ida Farida Harris berbicara mengenai pengalamannya sebagai satu dari empat pejabat IWAPI yang berpartisipasi dalam tur studi ke Kanada pada September 2016. Dia menyatakan bahwa program tersebut membantunya menyadari bahwa usaha global telah menggeser fokus dari semata-mata meraih keuntungan menjadi mewujudkan praktik usaha berkelanjutan yang menggabungkan dan mempromosikan inklusi sosial, kesetaraan gender, dan keberlanjutan lingkungan. Dia mengamati bahwa, di Kanada, baik pemerintah dan sektor usaha bekerja erat untuk mempromosikan nilai-nilai tersebut.