Proyek TPSA, bekerja sama dengan BEDO (Business Export Development Organization, Organisasi Pengembangan Ekspor Bisnis),  telah meluncurkan kampanye kesadaran masyarakat untuk industri fesyen yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Kampanye ini diadakan pada Hari Revolusi Fesyen, 24 April di Bandung Creative Hub, untuk menandai lahirnya gerakan global “mode lambat.” Kampanye ini mempromosikan dan menyebarluaskan informasi tentang  pola produksi dan konsumsi pakaian jadi dan alas kaki yang lebih ramah lingkungan. Kegiatan kampanye mencakup gelar wicara (talk show) tentang ekonomi melingkar, pemutaran film, kontes desain fesyen up-cycling, lokakarya pewarna alami dan up-cycling, serta pameran produk. Up-cycling adalah proses mengubah bahan bekas dan/atau limbah menjadi produk yang lebih baik. Beberapa perusahaan dari Bali dan Yogyakarta, yang sudah mulai menerapkan up-cycling juga akan berpartisipasi dalam pameran.

Praktek “fesyen cepat” sekarang, yang berfokus pada produksi pakaian dengan cepat dan murah dan pengiriman pasar, bergantung pada sumber daya yang banyak (air, kapas, kimia, pewarna) dan tenaga kerja murah, serta menghasilkan polusi dan limbah. Konsumsi sumber daya dan limbah  berlebihan ini memberi tekanan besar pada planet kita dan tidak berkelanjutan. Gerakan Revolusi Fesyen menuntut cara yang lebih berkelanjutan dalam melakukan bisnis yang lebih adil, bersih, dan transparan. Ini adalah kebalikan dari “mengambil, membuat, menggunakan, membuang” saat ini. Kampanye ini telah meningkatkan kesadaran industri fesyen dan konsumen tentang model ekonomi baru yang inovatif, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi pasar masa depan.