Pengetahuan dan keterampilan petani mengenai produksi ramah lingkungan, pengelolaan limbah, dan pengolahan kopi amat penting bagi kopi berkelanjutan di Indonesia, baik untuk industri domestik maupun ekspor. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, Proyek TPSA mengirim 20 petani kopi dari daerah Gayo (Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meuriah) dan Sulawesi Selatan (Toraja, Toraja Utara Enrekang, dan Majene) ke Institut Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (PUSLITKOKA) di Jember, Jawa Timur. Para petani mewakili berbagai UKM/koperasi yang dibantu TPSA. Pelatihan dipandu dan difasilitasi oleh para pakar kopi dari PUSLITKOKA.

Para peserta mengikuti pelatihan dalam kelas mengenai teknik budidaya kopi organik, pengelolaan limbah, pengelolaan hama dan penyakit, serta pengolahan pasca panen. Mereka pun mendiskusikan dampak perubahan iklim terhadap kopi. Para peserta juga melakukan praktikum lapangan di perkebunan kopi dan fasilitas pengolahan PUSLITKOKA. Mereka juga mengunjungi perkebunan kopi Arabika milik petani yang didukung PUSLITKOKA di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk secara langsung mengamati pertanian organik yang dapat menghasilkan hasil panen berkualitas.

Peserta tani sangat bersemangat mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang baru mereka petik dan membagikannya dengan rekan-rekan mereka di daerah asal mereka. Untuk lebih memahami bagaimana studi tur menguntungkan petani dan lingkungan, TPSA berniat untuk melakukan pemantauan lapangan lebih lanjut.